/bamboo/logo.png Bahasa Indonesia English Version  Kontak
Pengawetan Bambu
/bamboo/prosespengawetan1.jpgPengembangan bambu selalu terganjal oleh persoalan daya tahan yang dianggap tidak sebaik kayu. Tidak sedikit konsumen yang urung menggunakan produk bambu karena merasa bambu cepat rusak menjadi bubuk.
Sahabat Bambu mulai mengawetkan bambu sejak tahun 2008 dengan sistem Vertical Soak Diffusion (VSD) menggunakan garam borates yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia.  Metode pengawetan VSD dikembangkan oleh EBF Bali terbukti efektif melindungi bambu dari kumbang bubuk dan rayap hingga puluhan tahun. Saat ini kami memiliki dua fasilitas pengawetan dengan kapasitas total 4.000-6.000 batang bambu per bulan.
Proses Pengawetan - Mengapa bambu harus diawetkan? Sebagai material alami tanpa pengawetan bambu hanya dapat bertahan kurang dari tiga tahun. Bambu yang memiliki kandungan gula tinggi merupakan makanan alami kumbang bubuk dan serangga pemakan starch lainnya.
/bamboo/prosespengawetan2.jpgKerusakan biologis bambu dapat mengurangi kekuatan, daya guna dan tentunya nilai estetika bambu itu sendiri. Kerusakan dapat menyebabkan pelapukan, retak, pecah dan yang paling buruk dapat menyebabkan bangunan rubuh. Di sini, peran pengawetan menjadi sangat penting  karena berkaitan dengan keamanan. Selain itu bubuk yang keluar dari bambu yang tidak diawetkan juga dapat mengganggu kesehatan jika terhirup masuk ke saluran pernafasan.
Adapun manfaat dan tujuan pengawetan bambu adalah untuk:
1) Memperpanjang usia bambu,
2) Mencegah kerusakan yang akibat serangga pemakan bambu,
3) Mempertahankan kekuatan dan stabilitas bangunan,
4) Meningkatkan nilai estetis serta,
5) Lebih tahan terhadap api (bambu yang mengandung garam borates memiliki sifat "fire retardant")
Halaman berikutnya: Ujicoba Bambu
Sahabat Bambu Indonesia  Instagram   Facebook   

Mitra:  Saung Jombang  Teman Bamboo    Studio WNA    BambuBos