Sahabat Bambu
Cover Image

Sekitar awal 2008, lebih sepuluh tahun lalu, ketika Sahabat Bambu masih sangat muda dan baru beberapa tahun menjalankan usaha pengawetan dan konstruksi bambu di Yogyakarta, workshop kami hampir setiap bulan di kunjungi oleh mahasiswa, arsitek, NGO dan peminat bambu. Saat itu, bambu dianggap hal "baru" yang menarik untuk dipelajari dan diteliti... untuk beragam tujuan.

Fasilitas pengawetan kami yang terletak di Jl. Kaliurang menjadi tempat wisata untuk melihat proses pengolahan bambu. Mulai dari pengawetan, pembuatan furniture dan bangunan bambu. Saat itu euphoria pemanfaatan bambu terasa sangat besar sekali. Banyak yang datang dengan berbagai macam ide untuk mengubah bambu menjadi bermacam produk yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Semua hanyut dalam kehebatan bambu sebagai bahan yang eco friendly yang hampir bisa menjadi apa pun.. bisa papan bambu, arang, kertas, serat pakaian dan masih banyak lagi yang bisa dibuat dari bambu.

Sahabat bambu yang masih muda pun ikut larut dalam semangat ini, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meneliti, mengujicoba potensi bambu menjadi barang baru yang mungkin akan bermanfaat dan dibutuhkan umat manusia. Di saat bersamaan Sahabat Bambu juga mengolah bambu menjadi bambu awetan, furniture, kerajinan dan tentu saja rumahi dan bangunan bambu. Menjalin kerjasama dengan mitra mengolah bambu menjadi laminasi. Belum lagi ujicoba dan penelitian yang cukup menyita waktu, tenaga dan tentu saja dana. Pendek kata, apa pun ide, order, yang diminta pelanggan akan dicoba, disanggupi dan dikerjakan. Hal seperti ini memang sangat jamak dilakukan oleh para newbie, apalagi yang baru masuk ke dunia usaha yang baru pula. Prinsipnya, apa pun yang bisa dikerjakan dan memiliki kemungkinan untuk tumbuh berkembang disikat.

Waktu berjalan... setelah lebih sepuluh tahun, berkembang menjadi dua usaha yang sama dengan bendera berbeda, pindah lokasi usaha beberapa kali. Walhasil usaha yang tetap bertahan dan menghasilkan tetaplah usaha pertama saat pendiriannya : pengawetan dan konstruksi bambu! Meski semangat masih menggelora, produk impian lainnya akhirnya harus mengalah dan terhenti. Terkendala (untuk waktu yang tidak ditentukan) akibat ketidaksiapan dalam banyak hal baik internal seperti sumberdaya bambunya, manusianya, teknologinya, pendanaannya.. maupun faktor eksternal yang diluar kendali seperti kondisi ekonomi yang kurang baik, serta semakin mahalnya biaya angkut dan bahan baku. Meski memiliki potensi yang besar, terlihat sederhana, dan cukup mudah dilakukan. Bermain di dunia bambu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.. Coba saja kalau tidak percaya...

Perawatan Tunas Bambu untuk Rebung Berkualitas

Cara merawat tunas bambu untuk menghasilkan rebung yang berkualitas tinggi.

Sahabat Bambu
Cover Image

Untuk memperoleh hasil panen rebung bambu yang berkualitas. Rumpun bambu harus dirawat dan dikelola secara benar. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan bambu tumbuh dengan nutrisi yang cukup melalui pemberian pupuk tambahan baik berupa pupuk daun bambu alami atau pun NPK.

Pastikan mata tunas bambu terekspos oleh sinar matahari, tambahkan pupuk. Ini akan mendorong tunas bambu atau rebung tumbuh lebih sehat dan lebih awal. Perhatikan juga pangkal rumpun bambu dalam kondisi sehat dan bersih. Kualitas rebung dari bambu yang dirawat dan diberi pupuk akan lebih baik dibandingkan dengan bambu tanpa perawatan. Jika menggunakan NPK, gunakan perbandingan 5:3:2 dan ketika memberikan pupuk jangan sampai menutupi atau mengenai tunas bambu, cukup disekitarnya saja.

Daun Bambu Sebagai Pupuk Alami

Pemanfaatan daun bambu sebagai pupuk alami

Sahabat Bambu
Cover Image

Persoalan pupuk telah menjadi masalah yang belakangan ini sering kita lihat atau baca di media. Harga yang mahal, langka bahkan pupuk pun saat ini dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab demi keuntungan.

Setiap tumbuhan tak terkecuali bambu memerlukan nutrisi untuk tumbuh dengan sehat dan subur. Ada lebih dari 20 macam nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dengan sempurna. Diantaranya nitrogen, pospor dan potasium dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tumbuhan dan dikenal sebagai makro nutrisi. Unsur lain seperti zink dan magnesium dibutuhkan dalam jumlah kecil dan dikenal dengan mikro nutrisi.

Bambu : Bahan Alternatif Pengganti Kayu

Bambu adalah rumput yang memiliki sifat kayu. Sangat layak sebagai bahan pengganti kayu.

Sahabat Bambu
Cover Image

Suhu bumi makin panas disebabnya rusaknya lapisan atmosfir akibat makin berkurangnya hutan tropis yang menjadi paru-paru bumi. Apa yang dapat kita lakukan untuk memperlambat proses pemanasan global ini? Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk ini, salah satu diantaranya adalah dengan cara memilih bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan alternatif pengganti kayu, secara langsung kita telah ikut serta membantu mengurangi penebangan hutan tropis. Salah satu bahan alternatif yang dapat kita gunakan adalah bambu. Kenapa bambu? Berikut ini adalah beberapa alasan untuk menggunakan bambu sebagai bahan alternatif pengganti kayu:

Sustainable Material: Bambu adalah ”kayu” yang ramah lingkungan karena bambu tumbuh lebih cepat dibandingkan pohon tanaman keras yang menghasilkan kayu. Bambu dapat dipanen secara berkelanjutan tanpa harus mematikan rumpun yang dapat merusak lingkungan sebagaimana penebangan kayu hutan tropis. Rumpun bambu dapat dipanen terus menerus tanpa harus kehilangan fungsinya sebagai penyerap karbon, pengikat air dan pelindung tanah dari bahaya erosi.