Saat ini bahan bambu mulai menjadi tren baru bangunan cottage, café, kantin, bahkan rumah tempat tinggal. Struktur bangunan bambu mulai banyak muncul di sela-sela bangunan beton di banyak jalan protokol utama di kota-kota besar Indonesia terutama di Jakarta, Denpasar, Bandung, Medan, Semarang, Solo dan Yogyakarta. Namun sebelum anda memutuskan untuk membangun dengan bahan bambu, ada baiknya anda pertimbangkan beberapa hal berikut ini:
Bambu telah digunakan sebagai bahan bangunan sejak lama di Indonesia. Struktur bangunan bambu dapat dengan mudah ditemui di banyak tempat yang memiliki bambu, mulai struktru yang paling sederhana seperti gubuk hingga struktur yang rumit berupa jembatan dengan bentangan hingga puluhan meter dapat ditemui di Sumatra, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai bahan bangunan, bambu memiliki keunggulan karena struktur dan juga karena perbandingan kekuatan dan berat yang dimilikinya. Serat bambu yang panjang menambah kekuatan bambu dan bahkan melebihi kayu pada umumnya, dan bahkan mengalahkan baja. Di sisi lain, bambu memiliki kadar lignin yang rendah, komponen punyusun utamanya adalah asam salisilat, yang memberikan kelenturan sekaligus kekuatan pada bambu.
Masyarakat Indonesia telah menggunakan bahan bambu sejak dahulu kala. Bambu telah banyak membantu hidup nenek moyang kita menjadi lebih muda. Berbagai jenis alat tangkapan ikan (igi/lukah/perangkap ikan dan udang) semuanya menggunakan bahan dari bambu. Demikian juga sumpit untuk menangkap burung, joran pancing, tombak ikan, atau perangkap hewan di hutan, juga menggunakan bahan dari bambu. Tunas bambu atau lebih populer dikenal dengan rebung juga telah dikonsumsi sebagai sumber gizi. Bambu sudah digunakan sejak lama sebagai wadah tempat minum ketika bepergian dan juga digunakan untuk tempat memasak makanan seperti sagu atau lemang. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bambu telah membantu manusia bertahan dan melanjutkan hidup hingga bisa seperti sekarang ini.