Penggunaan bahan bambu untuk rumah, kursi, tempat makan bahkan sepeda sudah sangat biasa, dan tentu pernah anda dengar, lihat atau bahkan miliki. Namun tahukah anda, ternyata bambu juga dapat dibuat menjadi produk fashion yang unik dan berkelas?
Beberapa tahun belakangan ini bahan bambu telah digunakan pada produk elektronik dan gadget seperti untuk laptop dan casing telepon selular. Tak tangung-tanggung, brand terkenal seperti acer dan hp pernah memasarkan produk elektronik berlapis komponen bambu dengan harga yang jauh di atas produk standar sejenis. Nampaknya bambu telah naik peringkat dari bahan murah orang desa menjadi bahan "wah" yang bernilai tinggi.
Sebelum anda membeli bambu, ada baiknya terlebih dulu mengetahui tips dan trik berikut agar anda memperolah bambu bermutu dan sesuai dengan kebutuhan anda, dan tidak jera atau kapok menggunakan bahan bambu. Berikut ini beberapa pertimbangan ketika anda akan membeli bambu:
- Cari info penjual/supplier bambu. Bisa dari situs web (mislanya dengan kata kunci pengawetan bambu atau bambu awet), atau minta rekomendasi kontraktor dan perajin bambu yang anda kenal, dll.
- Jika memungkinkan, sebaiknya anda datang langsung ke tempat penjual bambu tersebut agar dapat melihat langsung kondisi bambu yang akan anda beli, serta melihat fasilitas pengawetan, cara perlakuan terhadap bambu dan tentu saja anda akan dapat lebih detail menanyakan tentang kebutuhan bambu anda.
Pengeringan bambu membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengeringan kayu yang memiliki kepadatan struktur yang sama. Ini disebabkan bambu memiliki komponen yang sangat mudah menyerap kelembaban. Saat bambu mulai mengering, batang bambu akan berkontraksi dan mengkerut. Proses pengkerutan ini dimulai sejak bambu ditebang, dan dapat mengurangi diameter bambu hingga 16% dan mengurangi ketebalannya hingga 17%. Bambu muda sebaiknya tidak digunakan untuk keperluan konstruksi, karena tingkat pengerutannya sangat tinggi, selain itu bambu muda juga sangat rentan terhadap serangan serangga dan organisme lain.
Bagaimana cara mengeringkan bambu?
Cara yang paling umum dilakukan untuk kebutuhan komersil adalah pengeringan alami dengan di angin-anginkan. Ketika bambu diangkat dari tempat pengawetan, bambu tersebut haruslah disusun dengan baik dan disimpan di tempat yang terlindung.
Pada pengawetan bambu untuk keperluan sementara (kerajinan tangan,anyaman dll), borax dan boric acid biasanya dicampur dengan perbandingan 50:50 dengan konsentrasi antara 2-5%. Sedangkan untuk keperluan konstruksi dan furniture, borax dan boric asid biasanya dicampur dengan perbandingan 1:1,4 dan dibuat larutan dengan kadar konsentrasi 10%.
Berikut ini adalah contoh perbandingan campuran untuk membuat 100 liter larutan pengawet:
- Pengawetan kerajinan (dengan sistem pencelupan antara 30 menit – 60 menit), perbandingan bahan pengawet adalah 50:50. Borax dan boric yang dibutuhkan masing-masing 5 kg. Air 100 liter.
- Pengawetan bambu untuk konstruksi bangunan dan furniture, perbandingan bahan pengawet adalah 1:1,4. Sehingga borak yang dibutuhkan adalah 5,9 kg dan boricnya 4.2 kg, dengan air 100 liter.
- Campuran borax dan boric dapat dipanaskan untuk memudahkan pelarutan bahan. Namun pemanasan jangan mencapai 500 derajat celcius karena akan menyebabkan penguapan garam boron yang menjadi bahan utama pengawet.