Pengawetan Tradisional

Cara mengawetkan bambu secara tradisional

Sahabat Bambu
Cover Image

Yang dimaksud dengan pengawetan tradisional di sini adalah praktik dan perlakuan tertentu pada bambu yang olah masyakat secara turun temurun yang bertujuan untuk meningkatkan masa pakai bambu. Berbagai cara pengawetan tersebut diantaranya berupa:

Pengendalian waktu tebang. Adalah pengaaturan waktu penebangan bambu pada saat-saat tertentu yang menurut kepercayaan atau kebiasaan masyarakat dapat meningkakan daya tahan bambu dibandingkan dengan penebangan pada sembarang waktu. Pengendalian waktu tebang di Indonesia ada banyak versi, diantaranya:

  • Penebangan pada bulan tertentu (mongso/mangsa) dalam bahasa jawa/sunda, umumnya pada mongso 9 (bulan maret) dianggap sebagai waktu yang paling tepat untuk memotong bambu.
  • Penebangan pada jam tertentu, misalnya penebangan dilakukan pada waktu menjelang subuh dipercaya dapat meningkatkan ketahanan bambu.
  • Penebangan pada waktu tertentu, misalnya penebangan pada waktu bulan purnama dibeberapa daerah dipercaya dapat mengurangi serangan hama pada bambu.

Analisa Biaya

Analisa biaya treatment bambu

Sahabat Bambu

Berikut ini adalah analisa usaha pengawetan bambu dengan menggunakan bahan pengawet borax & boric acid. Asumsi harga bahan pengawet adalah harga rata-rata tahun 2015 (antara Rp 16.000 - Rp. 25.000 / kg) yang kami peroleh dari toko kimia dan supplier bahan pengawet, dengan konsentrasi pengawet 10%. Sedangkan harga bahan bambu adalah harga satu batang bambu dengan kualitas super dengan spesifikasi: bambu tua, tidak bengkok, tidak pecah, umur sekitar 3 tahun, panjang 6 meter.

Analisa Biaya Pengawetan Bambu Petung Harga petung diameter 15-20 cm: Rp.70.000 Bahan pengawet : Rp.40.000 Tenaga Kerja : Rp.20.000 Lain-lain (listrik, air) : Rp.5.000 TOTAL BIAYA : Rp.135.000

Metode Pengawetan

Metode dan cara mengawetkan bambu

Sahabat Bambu
Cover Image

Berdasarkan jangka waktu dan tujuan pemakaian bambu, metode pengawetan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni pengawetan untuk keperluan jangka pendek dan pengawetan untuk keperluan jangka panjang. Di sini kita hanya akan membahas pengawetan untuk keperluan jangka panjang.

Perendaman Pangkal Bambu. Prinsip utama metode ini adalah penyerapan bahan pengawet oleh bambu melalui kapiler bambu. Bambu yang baru dipotong diletakkan vertical dalam larutan pengawet yang ditempatkan dalam drum atau tangki, hanya sebagian dari bambu yang terendam. Waktu perendama tergantung pada panjang bambu dan kelembabannya, umumnya antara 7 hingga 14 hari. Panjang bambu yang cocok untuk pengawetan jenis ini adalah maksimal 2 meter. Metode ini cocok untuk mengawetkan bambu dalam jumlah kecil dan bisa diaplikasikan pada bambu utuh maupun belah.

Pengawetan Bambu

Tentang treatment dan pengawetan bambu

Sahabat Bambu

Apa yang dimaksud dengan pengawetan bambu? Pengawetan adalah perlakuan tertentu yang bertujuan ntuk meningkatkan daya tahan dan performanya bambu dan produk lain berbahan bambu baik dengan menggunakan bahan pengawet yang bersifat kimiawi atau pun tanpa bahan kimia, dengan cara tradisional ataupun menggunakan peralatan dan mesin modern.

Tujuan dari pengawetan bambu adalah:

  • Meningkatkan daya tahan dan menambah jangka waktu pemanfaatan bambu
  • Menahan dan menunda kerusakan
  • Mempertahankan stabilitas struktur bambu dan kekuatannya
  • Menambah ketahanan lain misalnya lebih tahan terhadap api.
  • Meningkatkan mutu bambu secara estetika.

Mengapa bambu harus diawetkan?