Perawatan Tunas Bambu untuk Rebung Berkualitas
Cara merawat tunas bambu untuk menghasilkan rebung yang berkualitas tinggi.
Untuk memperoleh hasil panen rebung bambu yang berkualitas. Rumpun bambu harus dirawat dan dikelola secara benar. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan bambu tumbuh dengan nutrisi yang cukup melalui pemberian pupuk tambahan baik berupa pupuk daun bambu alami atau pun NPK.
Pastikan mata tunas bambu terekspos oleh sinar matahari, tambahkan pupuk. Ini akan mendorong tunas bambu atau rebung tumbuh lebih sehat dan lebih awal. Perhatikan juga pangkal rumpun bambu dalam kondisi sehat dan bersih. Kualitas rebung dari bambu yang dirawat dan diberi pupuk akan lebih baik dibandingkan dengan bambu tanpa perawatan. Jika menggunakan NPK, gunakan perbandingan 5:3:2 dan ketika memberikan pupuk jangan sampai menutupi atau mengenai tunas bambu, cukup disekitarnya saja.
Timbun sekeliling tunas. Pada awal masa tunas, ketika sebagian besar tunas masih berada didalam tanah, rebung masih lunak dan enak untuk dikonsumis. Ketika tunas sudah mulai keluar dan berwarna hijau atau hitam, biasanya rebung sudah mulai terasa pahit dan teksturnya mulai terlalu berserat. Untuk hasil rebung yang baik, usahakan untuk menimbun sekeliling tunas dengan tanah, dengan ketebalan sekitar 20 cm.
Pemanenan rebung bambu. Pada beberapa jenis bambu, tunas rebung yang muncul biasanya cukup banyak, minsalnya pada jenis Dendrocalamus asper atau bambu petung. Rebung harus dipanen ketika ukurannya sekitar 30 cm. Jika lebih dari 50 cm, rebung sudah terlalu keras dan pahit. Rebung juga sebaiknya dipanen pada pagi hari ketika suhu masih rendah dan kelembaban tinggi. Rebung jangan dipanen semua, tinggalkan 3-4 tunas untuk memastikan pertumbuhan rumpun bambu yang baik. Biarkan sisa potongan tunas rebung terbuka dan kering sebelum dilakukan penimbunan berikutnya.